Jabar Expose - Deli Serdang | Ratusan siswa dan wali murid dari SMP Negeri 2 Kecamatan Galang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Deli Serdang, Lubuk Pakam, Kamis pagi. Massa yang didominasi oleh siswa berseragam sekolah ini membawa spanduk dan berorasi, mendesak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang segera membangun gedung sekolah baru.
Para siswa mengungkapkan rasa frustrasi dan trauma karena selama setahun terakhir harus menumpang belajar di sekolah lain setelah bangunan SMPN 2 Galang dikosongkan akibat sengketa lahan.
"Sudah setahun kami numpang sana sini. Awalnya di SD Pisang Pala Desa Tumbukan, sekarang di SMPN 1 Galang. Kami selalu masuk siang, dan sering dibuli oleh siswa pagi. Katanya kami harus sadar diri karena cuma numpang," ujar salah satu siswa yang ikut aksi.
Keluhan serupa disampaikan oleh para orang tua siswa. Mereka menilai situasi ini telah berdampak pada psikologis anak-anak mereka.
"Jauh sekolahnya, numpang pula. Anak-anak sering diejek, katanya sekolah numpang harus tahu diri. Lama-lama bisa trauma. Kami mohon kepada Bupati, segeralah bangun sekolah anak-anak kami, supaya bisa belajar dengan tenang dan masuk pagi seperti biasa," tutur seorang wali murid dengan nada emosional.
Aksi damai ini akhirnya diterima oleh Wakil Bupati Deli Serdang, Lomlom Suwondo, yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Yudi Hilmawan.
Dalam tanggapannya, Wakil Bupati menyampaikan bahwa pembangunan sekolah baru sudah dianggarkan dan tinggal menunggu proses realisasi.
"Kami sudah anggarkan, tinggal menunggu realisasinya. Kami minta masyarakat bersabar. Semua butuh proses," kata Wakil Bupati.
Sebelumnya, siswa SMPN 2 Galang terpaksa mengungsi karena bangunan sekolah mereka berdiri di atas lahan sengketa. Lahan tersebut diklaim oleh pihak Alwasliyah dan dimenangkan melalui putusan pengadilan.
Akibatnya, Pemkab Deli Serdang harus mengosongkan bangunan yang telah mereka dirikan.
Kini, harapan ratusan siswa dan wali murid hanya tertuju pada janji pemerintah. Mereka berharap pembangunan sekolah bisa segera terealisasi, agar anak-anak bisa kembali belajar dengan nyaman, aman, dan tanpa rasa takut dibuli.
Reporter: Romson Nainggolan