Jabarexpos.id - Karawang | Suasana haru bercampur kecewa menyelimuti kunjungan H. Karda Wiranata ke Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), kampus yang dulu turut ia perjuangkan status kenegaraannya.
Mantan Ketua DPRD ini mengaku mendapat perlakuan tidak pantas saat berniat mulia membantu seorang warga miskin dari Batujaya yang selama tujuh tahun terhambat mengambil ijazah akibat tunggakan biaya.
Dalam pernyataan resminya, Karda mengungkapkan, ia telah lebih dulu berkomunikasi dengan Rektor Unsika melalui WhatsApp, dan kunjungannya pun diklaim sudah disetujui.
Namun, sesampainya di lokasi, ia merasa tidak diterima dengan baik. Bahkan, menurutnya, petugas keamanan dan seseorang dari pihak humas kampus justru menghadangnya seperti orang asing.
“Ini bukan soal saya pribadi, ini soal kemanusiaan. Saya datang membawa semangat membantu rakyat kecil, bukan untuk dipermalukan,”ujar Karda dengan nada kecewa.
Namun di sisi lain, pihak Unsika melalui Kepala Humas, Ana Rosmalina, memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. Menurutnya, kejadian itu hanyalah kesalahpahaman akibat miskomunikasi di internal kampus.
“Apa yang beredar di masyarakat tidak sepenuhnya benar. Tidak ada gesekan fisik antara Pak Karda dan petugas keamanan. Ini hanya miskomunikasi,” kata Ana saat dikonfirmasi nuansametro.com, Kamis (3/7).
Ana menjelaskan bahwa saat Karda datang, Rektor Unsika sedang sibuk dalam proses akreditasi dan tidak mengetahui secara langsung rencana kunjungan tersebut.
“Begitu tahu Pak Karda ada di kampus, Rektor langsung menuju lokasi saat waktu istirahat. Sayangnya, Pak Karda sudah tidak ada di tempat,” lanjut Ana.
Insiden ini sontak menyita perhatian publik, terutama mereka yang mengikuti sejarah panjang perjuangan Unsika hingga menjadi perguruan tinggi negeri.
Banyak yang berharap peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk menjaga komunikasi, serta memperkuat budaya saling menghargai.
• Red