Jabarexpose.id - Karawang | Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dea Eka Rizaldi, angkat bicara terkait tingginya keluhan masyarakat soal sistem zonasi dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 untuk jenjang SMA dan sederajat.
Pernyataan itu disampaikan saat dirinya menghadiri kegiatan edukasi pertanian hortikultura di Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Minggu (29/6/2025).
Dea mengungkapkan bahwa keresahan masyarakat terhadap sistem zonasi bukan isapan jempol belaka. Bahkan, persoalan ini juga dirasakan oleh keluarganya sendiri.
>“Jangankan masyarakat umum, keluarga saya sendiri juga banyak yang khawatir soal masuk sekolah. Sistem sekarang memang mendahulukan domisili, baru kemudian jalur prestasi. Itu yang banyak dipertanyakan warga," ujar politisi muda asal Karawang-Purwakarta tersebut.
Ia menegaskan pentingnya masyarakat tetap tenang dan tidak panik, karena pemerintah provinsi tengah menyiapkan skema terbaik agar pelaksanaan SPMB berjalan adil dan tertib.
> “Saya pahami betul keresahan ini. Tapi saya imbau untuk tetap tenang, karena ini adalah program dari pusat yang diturunkan ke daerah, dan provinsi pun sudah menyiapkan solusi,”tambah Dea.
Dalam kesempatan tersebut, Dea juga menyampaikan komitmennya untuk membawa isu ini ke forum resmi DPRD Jawa Barat. Ia memastikan bahwa aspirasi warga tidak akan berhenti di ruang publik semata.
>“Keluhan warga ini akan kami evaluasi di DPRD. Rencananya, pembahasan akan dimulai dalam waktu dekat, karena hampir semua anggota dewan juga menerima aspirasi serupa saat reses maupun kegiatan lainnya,” tegasnya.
Menurut Dea, evaluasi sistem penerimaan siswa merupakan hal krusial untuk menjamin keadilan akses pendidikan bagi seluruh anak bangsa. Ia menekankan bahwa pendidikan harus dibangun di atas prinsip transparansi dan keadilan.
>“Evaluasi ini sangat penting agar cita-cita kita bersama untuk menciptakan generasi emas Indonesia bisa tercapai. Pendidikan adalah fondasi utama, maka sistem penerimaannya harus transparan dan tepat sasaran,” tutupnya.
Dengan pernyataan ini, Dea Eka Rizaldi menunjukkan bahwa wakil rakyat tidak hanya hadir dalam seremoni, tetapi juga siap turun langsung menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat di meja kebijakan.
• Red