Friday, June 20, 2025

PHRI Sumut Gelar Forum Strategis, Cari Solusi Selamatkan Okupansi Hotel di Medan


Jabarexpose.com - Medan | Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Utara menggelar Forum Diskusi Terbuka bertema“Strategi dan Inovasi dalam Menjaga dan Meningkatkan Kembali Stabilitas Iklim Usaha Perhotelan di Sumatera Utara”, Jumat (20/6/2025), di Grand Kanaya Hotel, Medan.

Acara yang dihadiri sekitar 150 peserta ini menjadi ruang dialog antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan instansi terkait untuk membahas tantangan serius yang tengah dihadapi industri perhotelan akibat kebijakan efisiensi.

Ketua PHRI Sumut, Denny S. Wardhana, dalam paparannya menyoroti dampak besar dari kebijakan efisiensi yang tidak hanya menurunkan tingkat hunian hotel, tetapi juga melemahkan sektor pendukung seperti UMKM.

> “Efisiensi bukan hanya berdampak pada okupansi hotel yang kini hanya sekitar 30 persen, tapi juga memengaruhi pengurangan karyawan dan menurunnya pembelian bahan baku makanan dari pelaku UMKM,” tegas Denny.

Menurutnya, sektor perhotelan di Medan saat ini masih sangat bergantung pada penyelenggaraan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). 

“Kebijakan pelarangan sosialisasi dan FGD di hotel sangat memukul kami. Padahal, MICE merupakan sumber utama pemasukan bagi hotel di Medan,” lanjutnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Medan, Adryanta Putra Ginting, turut menyampaikan bahwa efisiensi anggaran pemerintahan berdampak signifikan terhadap okupansi hotel. 

“Untuk mendongkrak tingkat hunian, Dispar Medan telah dan akan terus menggelar berbagai event, seperti Gelar Melayu Serumpun dan Car Free Night, untuk menarik wisatawan agar menginap di kawasan Kesawan dan sekitarnya,” ujarnya.

Langkah strategis lain juga datang dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan. Katim Produktivitas dan Pemagangan Instruktur Muda, Arianto Imam Sitompul, menjelaskan pihaknya siap memfasilitasi pelatihan gratis bagi tenaga kerja terdampak PHK.

> “Mereka yang dirumahkan bisa mengikuti pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK), serta mengakses platform Siduta untuk melihat informasi pelatihan dan lowongan kerja,” jelas Arianto.

Sebagai bentuk kepedulian konkret, dalam forum ini juga disalurkan bantuan untuk 200 tenaga kerja terdampak, dengan harapan dapat memulihkan kepercayaan diri dan kompetensi mereka dalam dunia kerja.

Forum ini menjadi sinyal kuat bahwa kolaborasi antara pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat menjadi kunci dalam menghidupkan kembali geliat sektor perhotelan di Sumatera Utara.


• Red

Add Comments