Jabarexpose.id - Jakarta | Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia menegaskan komitmennya untuk tetap terbuka terhadap kritik dan masukan dari seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik baru yang tengah bersiap menghadapi tahapan Pemilu mendatang.
Pernyataan ini disampaikan Ketua KPU, Mochammad Afifuddin, saat menerima audiensi dari Partai Gema Bangsa di Ruang Rapat KPU, Kamis (26/7/2025). Turut hadir Anggota KPU Idham Holik, Iffa Rosita, serta jajaran Sekretariat Jenderal KPU.
"KPU sangat terbuka untuk menerima dengan baik kritik atau masukan dari semua pihak. Kami juga mengapresiasi kehadiran Partai Gema Bangsa sebagai salah satu bentuk keseriusan dalam menyongsong tahapan pendaftaran partai politik," ujar Afif.
Dalam kesempatan tersebut, Afif menjelaskan bahwa selama belum ada pembahasan regulasi baru hingga tahun 2026, maka proses dan aturan pendaftaran partai politik peserta Pemilu akan mengacu pada tahapan Pemilu 2024.
Sementara itu, Anggota KPU Idham Holik mengingatkan pentingnya kesiapan partai dalam menghadapi proses pendaftaran. Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 terdapat 48 partai yang mendaftar, namun hanya 18 partai yang dinyatakan memenuhi syarat.
“Banyak partai yang belum siap secara teknis maupun administrasi. Oleh karena itu, kami mendorong semua pihak untuk memahami regulasi secara mendalam agar tidak terkendala saat proses verifikasi,” tegas Idham.
Senada dengan itu, Anggota KPU Iffa Rosita menyampaikan harapannya agar Partai Gema Bangsa dapat tumbuh sebagai partai politik yang menjunjung nilai-nilai integritas, dan tidak terjebak dalam praktik transaksional.
“Kami berharap Partai Gema Bangsa mampu meneguhkan diri sebagai partai yang berbeda, yang memiliki prinsip dan nilai. KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemandirian dan integritas dalam setiap tahapan,” ujar Iffa.
Audiensi ini menjadi momentum penting bagi partai politik baru untuk memahami proses dan komitmen KPU dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia. Keterbukaan dan profesionalisme yang ditunjukkan KPU diharapkan mampu menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.
Sumber: KPU RI