![]() |
Pembangunan Jembatan Cilebar, Sabtu (7/12/2024). |
JABAR EXPOSE - KARAWANG | Pengerjaan proyek infrastruktur di Kecamatan Cilebar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan publik. Salah satu proyek utama, yakni Penggantian Jembatan Cilebar, berpotensi tidak selesai tepat waktu dan melampaui batas kontrak yang berakhir pada 25 Desember 2024.
Proyek ini dimulai pada 29 Juli 2024 dengan anggaran sebesar Rp10,4 miliar. Namun, hingga kini, pengerjaannya baru mencapai tahap pemasangan tiang pancang dan kerangka besi abutment—komponen konstruksi di ujung pilar-pilar jembatan. Dengan waktu kontrak yang tersisa kurang dari 20 hari, progress proyek baru mencapai sekitar 50 persen.
Asep, pelaksana proyek dari CV SSB, mengungkapkan bahwa pengerjaan jembatan sepanjang 48 meter dan lebar 8 meter ini diperkirakan baru bisa selesai pada Februari 2025, melampaui tahun anggaran yang direncanakan.
"Kami memulai pekerjaan pada Agustus dengan durasi kontrak 150 hari. Namun, realisasi di lapangan menunjukkan kemungkinan proyek selesai di luar target," ujar Asep, Sabtu (7/12/2024).
Proyek ini melibatkan 30 tenaga kerja yang terbagi dalam tim pancang, konstruksi, dan sipil. Semua pekerja telah diasuransikan dan diwajibkan menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm dan rompi. Namun, Asep mengakui ada kendala terkait kepatuhan pekerja terhadap standar keselamatan.
"Meski perlengkapan sudah disediakan, masih ada pekerja yang enggan memakainya," katanya.
Warga setempat pun mulai pesimistis, mengingat lambatnya progress di lapangan. Beberapa bahkan memperkirakan proyek ini akan molor hingga melintasi tahun anggaran, menimbulkan kekhawatiran terkait efektivitas pengelolaan anggaran publik.
Proyek ini diawasi oleh konsultan supervisi dari PT NKP. Namun, mengingat sisa waktu yang semakin sempit, semua pihak berharap ada percepatan signifikan untuk menghindari dampak molornya penyelesaian proyek yang dinilai vital bagi aksesibilitas dan perekonomian warga sekitar.
Reporter: Hamid