![]() |
Ilustrasi tikus dengan latar belakang sawah yang gagal panen. |
JABAR EXPOSE - KARAWANG | Sejumlah petani di Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan serangan hama tikus yang merusak tanaman padi. Akibatnya, para petani mengalami gagal panen dan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
Namin, salah seorang petani di Desa Karyasari, mengungkapkan bahwa seluruh lahan sawahnya seluas 12 hektar habis diserang hama tikus. Hal ini membuatnya merugi hingga ratusan juta rupiah.
"Saat musim panen, saya selalu gagal karena hama tikus. Dari 12 hektar sawah saya, semuanya habis. Kerugiannya bisa dihitung, per hektar sekitar Rp 10 juta," ujar Animin, Senin (16/12/2024).
Animin juga menyampaikan keluhannya terkait kurangnya bantuan dari pemerintah. Menurutnya, selama ini para petani harus membeli pupuk dan obat-obatan secara mandiri tanpa ada subsidi.
"Sampai saat ini kami belum pernah mendapat bantuan sama sekali, baik pupuk maupun obat-obatan. Kami harus beli sendiri, sekitar Rp 1,5 juta untuk kebutuhan pupuk dan obat. Banyak rekan petani di Desa Karyasari hingga Desa Mulyajaya mengalami hal yang sama," kata Animin.
Namin berharap pemerintah segera turun tangan untuk membantu para petani yang terdampak gagal panen akibat serangan hama tikus.
"Harapan kami, semoga ada perhatian dan bantuan dari pemerintah, baik pupuk, obat-obatan, atau apa pun yang bisa membantu petani. Kami hanya ingin ada solusi agar kami bisa kembali menanam tanpa khawatir," pungkasnya.
Para petani berharap bantuan pemerintah segera terealisasi, mengingat kondisi mereka semakin sulit di tengah ancaman gagal panen yang berulang akibat hama tikus dan perubahan cuaca yang tidak menentu.
Reporter: Andika