![]() |
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Maman, S.Pd.SD., |
JABAR EXPOSE - KARAWANG | Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Maman, S.Pd.SD., menegaskan pentingnya tata kelola organisasi yang baik untuk memperkuat PGRI sebagai wadah para guru.
"Jika ketua dan jajarannya mampu mengelola organisasi dengan baik, maka organisasi itu akan semakin kuat," ungkap Maman saat memberikan sambutan acara HUT PGRI ke-79 di Kantor Korwilcambidik Kecamatan Majalaya, Rabu (18/12/2024).
Maman menambahkan bahwa kekuatan organisasi tidak hanya bergantung pada tata kelola, tetapi juga pada marwah atau ruh organisasi. Semakin baik marwah organisasi, semakin kuat pula pengurus dan seluruh anggotanya.
Namun, di tengah upaya memperkuat organisasi, para guru kini menghadapi tantangan baru, yakni tren guru yang kerap menjadi korban perundungan.
"Kalau dulu yang sering kita dengar adalah siswa dibuli oleh siswa lain, sekarang justru guru yang dibuli," ujar Maman.
Ia mencontohkan beberapa kasus, seperti ketika guru mendisiplinkan siswa, namun tindakannya justru dipersepsikan negatif oleh orang tua. Bahkan, ada kasus siswa yang memutarbalikkan fakta, sehingga guru yang berniat mendidik malah dilaporkan.
"Misalnya, guru mengelus kepala siswa, tapi siswa bilang kepada orang tuanya bahwa dia ditoyor. Atau ketika guru membentak untuk mendisiplinkan, malah dianggap kasar dan dilaporkan," jelasnya.
Maman menegaskan bahwa situasi semacam ini tidak bisa diselesaikan secara individu. Para guru perlu bersatu dan memanfaatkan kekuatan organisasi PGRI sebagai pelindung.
Maman juga mengapresiasi langkah Ketua PGRI Pusat yang telah menyerahkan draf Rancangan Undang-Undang Perlindungan Guru kepada Menteri Pendidikan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional.
"Tugas kita sekarang adalah mengawal bagaimana draf tersebut ditindaklanjuti. Guru harus dilindungi, dan PGRI adalah kunci kekuatan kita," tutup Maman
.
Reporter: Daryadi