Saturday, December 14, 2024

Banjir Rob Landa Pesisir Utara Karawang, BPBD Ingatkan Warga untuk Waspada

Banjir rob yang melanda Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang.

JABAR EXPOSE – KARAWANG | Banjir rob atau air pasang laut kembali melanda wilayah pesisir utara Kabupaten Karawang, tepatnya di Desa Tambaksari, Kecamatan Tirtajaya. Tiga dusun yang terdampak paling parah adalah Dusun Sarakan, Dusun Tambaksumur II, dan Dusun Tambaksumur I. Peristiwa ini terjadi sejak Jumat (13/12/2024) pukul 06.00 WIB, dan hingga Sabtu (14/12/2024) pagi, masih menggenangi wilayah tersebut.


Seorang warga Dusun Tambaksumur II mengungkapkan sulitnya kondisi yang dihadapi akibat banjir rob ini.


“Air pasang mulai dari pukul 06.00 pagi kemarin, dan sampai sekarang masih deras. Nelayan tetap melaut, tapi hasilnya sangat minim,” keluhnya.


Pemerintah Desa Tambaksari bergerak cepat memastikan keselamatan warga terdampak.


“Kami telah mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman dan tinggi. Pemantauan terus kami lakukan untuk memastikan keselamatan warga,” ungkap perwakilan pemerintah desa.


Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Karawang, Ikhawan Lubis, mengimbau warga untuk tetap waspada.


“Kami harap warga berhati-hati dengan kondisi air laut yang pasang. Jika aktivitas harus dilakukan, pastikan cuaca dan kondisi air sudah mendukung,” pesannya.


Banjir rob ini menjadi beban besar bagi warga pesisir. Mereka berharap pemerintah Kabupaten Karawang dan dinas terkait memberikan perhatian lebih untuk membantu meringankan dampak yang mereka alami.


“Kami butuh bantuan, baik berupa logistik maupun solusi jangka panjang. Selain itu, edukasi untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan sangat diperlukan,” ujar salah satu warga.


Fenomena banjir rob ini menjadi pengingat nyata bagi pemerintah daerah tentang pentingnya mitigasi dampak perubahan iklim, khususnya di wilayah pesisir.


Sebagai kawasan yang rentan, langkah antisipasi jangka panjang seperti pembangunan tanggul atau edukasi masyarakat perlu menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak terus berulang. (*)

Add Comments