![]() |
Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang, H. Deden Permana. |
JABAR EXPOSE – KARAWANG | Insiden bentrokan terjadi di Jalan Ir. H. Juanda,
Nagasari, Karawang, pada Jumat (7/3/2025), antara Aktivis Koalisi Aksi
Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan sejumlah juru parkir setempat. Bentrokan ini
dipicu oleh perdebatan terkait legalitas penutupan jalan yang digunakan sebagai
area kuliner.
Apa yang awalnya dimulai sebagai dialog berubah menjadi ketegangan ketika
beberapa juru parkir merasa tersulut emosi oleh pertanyaan yang diajukan oleh
para aktivis KAMI. Situasi pun semakin memanas hingga diduga berujung pada aksi
kekerasan, menyebabkan beberapa aktivis KAMI serta seorang wartawan yang sedang
meliput menjadi korban.
PCNU Karawang: Jaga Kondusivitas di Bulan Ramadan
Insiden ini mendapat perhatian serius dari Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama (PCNU) Karawang, H. Deden Permana, atau yang akrab disapa Kang
Deden. Ia menyayangkan bentrokan yang terjadi, terlebih di bulan suci Ramadan
yang seharusnya menjadi momen penuh kedamaian.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Terlebih, saat ini kita tengah
menjalankan ibadah puasa Ramadan. Saya mengimbau semua pihak untuk menahan diri
dan menjaga kondusivitas agar situasi tetap damai,” ujar Kang Deden, Sabtu
(8/3/2025).
PCNU Karawang Dukung Kebijakan Pemkab dan UMKM
Terkait kebijakan penutupan Jalan Ir. H. Juanda untuk area kuliner, Kang
Deden menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten
Karawang. Ia pun menegaskan dukungan PCNU Karawang terhadap upaya pemerintah
dalam mengembangkan sektor ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“PCNU Karawang mengapresiasi langkah Pemkab dalam menghidupkan sektor
kuliner menjelang berbuka puasa. Kami siap bekerja sama dengan pemerintah
daerah demi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Kang Deden mengajak masyarakat untuk mempererat persaudaraan di
bulan Ramadan, baik antar umat Islam maupun dengan seluruh elemen masyarakat.
“Mari kita jaga ukhuwah Islamiyah antar sesama Muslim dan ukhuwah wathaniyah
sebagai sesama warga negara, tanpa memandang perbedaan,” pesannya.
Apresiasi Penutupan Tempat Hiburan Malam Selama Ramadan
PCNU Karawang juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Karawang
atas kebijakan penutupan tempat hiburan malam selama bulan Ramadan guna menjaga
kesakralan bulan suci ini.
“Kami berterima kasih kepada Pemkab Karawang yang telah menutup tempat
hiburan malam selama Ramadan. Semoga langkah ini membawa keberkahan bagi kita
semua,” tutup Kang Deden.
Dengan adanya insiden ini, PCNU Karawang berharap semua pihak dapat menahan
diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan permasalahan. Ramadan
seharusnya menjadi momen mempererat persaudaraan, bukan justru memicu
perpecahan. (*)