Jabarexpose.id - Karawang | Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) bersama Ikatan Alumni Fakultas Pertanian (IKA Faperta) secara resmi meluncurkan Program Pengelolaan Lahan Sawah Berbasis Teknologi Modern, sebagai langkah strategis memperkuat sektor pertanian yang lebih inovatif, adaptif, dan berkelanjutan.
Kegiatan ini digelar di atas lahan praktik seluas 3 hektare milik kampus dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting pertanian nasional serta sivitas akademika UNSIKA.
Peluncuran program ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan alumni dalam menjawab tantangan besar yang tengah dihadapi sektor pertanian, seperti perubahan iklim, urbanisasi, serta minimnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.
Melalui pemanfaatan teknologi modern, program ini diharapkan mampu menciptakan solusi yang tidak hanya produktif namun juga edukatif.
Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Serealia Kementerian Pertanian RI Dr. Abdul Roni Angkat, STP, M.Si., Kepala Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Jawa Barat Dr. Rustan Massinai, S.TP., M.Sc., Kepala Balai Besar Peramalan OPT Jatisari Ir. Yuris Tiyanto, M.M., Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Drs. Rochman, M.Si., serta Ketua Kelompok Tani Andalan Jabar Otong Wiranata.
Para dekan di lingkungan UNSIKA dan tamu undangan lainnya juga turut memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
Wakil Rektor III UNSIKA, Dr. H. Amirudin, Drs., M.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam atas inisiatif para alumni.
“Ini adalah bukti bahwa alumni tidak hanya menjadi kebanggaan institusi, tetapi juga agen perubahan yang membawa manfaat luas, termasuk bagi generasi penerus UNSIKA,” ujarnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi media pembelajaran aplikatif bagi mahasiswa untuk memahami praktik pertanian modern secara langsung.
Sementara itu, Ketua IKA Faperta, Ir. Sri Jaya Midan, MP, menyoroti pentingnya inovasi dalam menghadapi keterbatasan jumlah petani.
“Dengan semakin menurunnya jumlah petani, kita tidak bisa lagi bergantung pada metode konvensional. Teknologi adalah jawaban agar sektor pertanian tetap berjalan optimal,” jelasnya.
Sebagai bentuk implementasi nyata, program ini akan mengintegrasikan teknologi pertanian terkini seperti drone sprayer, rice transplanter, rotavator, dan combine harvester.
Alat-alat ini tidak hanya digunakan dalam proses produksi, tetapi juga sebagai media edukasi, pelatihan, dan riset bagi mahasiswa dan dosen.
Menariknya, penyediaan teknologi tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Maxxi Tani, perusahaan pertanian berbasis teknologi yang dikelola oleh salah satu alumni Fakultas Pertanian UNSIKA.
Kolaborasi ini menjadi contoh konkret sinergi antara akademisi dan industri dalam mempercepat transformasi pertanian nasional.
Dekan Fakultas Pertanian UNSIKA, Prof. Dr. Sulistyo Sidik Purnomo, Ir., M.Si., menegaskan bahwa program ini mendukung penuh agenda pembangunan nasional, khususnya kebijakan Asta Cita Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Kami berharap ini menjadi langkah awal terciptanya ekosistem pertanian modern yang mampu mencetak lulusan unggul, siap pakai, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan peninjauan lapangan dan demonstrasi alat pertanian modern, yang disambut dengan antusiasme tinggi dari peserta.
Program ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi transformasi pertanian berbasis teknologi di Indonesia, dimulai dari Karawang.
• NP