Sunday, March 2, 2025

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Prihatin Atas Banjir Bogor dan Pergeseran Tanah di Tasikmalaya


Foto : Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.  (Dok: Ig KDM)

Jabar Expose - Bogor & Tasikmalaya |  Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan keprihatinannya terhadap bencana yang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat. Salah satunya adalah banjir akibat meluapnya Sungai Jayanti di Kabupaten Bogor, yang merendam permukiman warga.


“Saya belum mengetahui secara pasti penyebab utama meluapnya Sungai Jayanti, namun hal ini perlu segera dikaji agar solusi yang tepat dapat diambil,” ujar Dedi Mulyadi.


Namun, ia menegaskan bahwa alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan. Menurutnya, perubahan fungsi lahan yang masif telah mengganggu keseimbangan ekosistem dan memperburuk risiko bencana banjir.


“Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari seribu hektare lahan perkebunan teh di Puncak telah beralih fungsi. Ini menjadi perhatian serius karena berpotensi memperburuk kondisi lingkungan,” tegasnya.


Untuk mengatasi masalah ini, Dedi Mulyadi berencana berkoordinasi dengan PTPN dan Perhutani Jabar guna mengembalikan fungsi konservasi lahan yang telah berubah. 


Ia juga mengingatkan bahwa sejak zaman kolonial, Belanda menanam teh di kawasan ini bukan sekadar untuk produksi, tetapi juga sebagai upaya perlindungan lahan dan konservasi lingkungan.


Pergeseran Tanah di Tasikmalaya


Selain bencana banjir di Bogor, Gubernur Dedi Mulyadi juga menyoroti bencana pergeseran tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. 


Sebanyak 92 kepala keluarga terdampak, dengan 55 rumah mengalami kerusakan berat serta dua sarana ibadah yang ikut terdampak.


Saat ini, 45 kepala keluarga mengungsi di kantor desa, sementara 43 lainnya memilih tinggal di rumah kerabat terdekat.


Untuk mengurangi risiko kejadian serupa, Dedi Mulyadi mengusulkan perubahan desain hunian masyarakat dari rumah tembok ke rumah panggung, seperti yang diterapkan di kampung-kampung adat.


“Rumah panggung dengan konstruksi yang tepat dapat lebih adaptif terhadap kondisi tanah yang labil. Selain itu, fasilitasnya harus tetap lengkap dan nyaman bagi masyarakat,” jelasnya.


Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Sosial dan BPBD Jabar telah bergerak cepat memberikan bantuan logistik, termasuk air bersih dan toilet portabel bagi warga terdampak.


“Kami memastikan kebutuhan warga, terutama untuk sahur dan buka puasa selama Ramadan, tetap terpenuhi,” ujar Dedi Mulyadi.


Gubernur juga berharap warga yang terdampak bersedia direlokasi ke lahan yang telah disiapkan pemerintah desa, demi keselamatan dan keberlangsungan hidup mereka di masa mendatang.




• NP 

Add Comments